Daftar Dokter yang Gugur Selama Pandemi Covid-19 di Indonesia

Nama daftar dokter yang gugur selama pandemi Covid-19 mungkin akan selalu kita kenang sepanjang masa.

Daftar dokter yang gugur selama pandemi Covid-19

Mereka yang berjuang di garda terdepan mengorbankan nyawanya sendiri untuk bisa menolong nyawa orang lain.

Pada bulan Oktober ini, Tim Mitigasi Ikatan Dokter Indonesia (IDI) mencatat bahwa terdapat 136 dokter yang telah gugur akibat Covid-19, yang mana terdiri dari dokter umum, dokter spesialis, serta guru besar, yang tersebar di berbagai daerah di Indonesia.

Dilansir dari liputan6.com, Jawa Timur merupakan daerah dengan jumlah dokter meninggal dunia terbanyak.

(Baca Juga: Jenis-jenis Tes Covid-19 di Indonesia)

Setelah itu, diikuti oleh Sumatera Utara, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Sulawesi Selatan, Bali, Sumatera Selatan, Kalimantan Selatan, Aceh, Kalimantan Timur, Riau, Yogyakarta, Nusa Tenggara Barat, Sulawesi Utara, Banten, hingga Papua Barat.

Dikarenakan para tenaga medis diharuskan untuk berkontak langsung oleh pasien yang terkena Covid-19, tentu risiko terinfeksi pun akan semakin tinggi.

Daftar Dokter yang Gugur Selama Pandemi Covid-19

Berdasarkan dari berbagai sumber, ternyata tidak semua daftar dokter yang gugur selama pandemi Covid-19 dipublikasikan.

Oleh karena itu, di dalam kesempatan kali ini CekAja akan menyebutkan sebagian nama daftar dokter yang gugur selama pandemi Covid-19 sebagaimana yang dikutip dari situs inews.id dan akun Instagram @ikatandokterindonesia, yaitu adalah:

  1. Prof. DR. dr. Iwan Dwi Prahasto (Guru Besar FK UGM)
  2. Prof. DR. dr. Bambang Sutrisna (Guru Besar FKM UI/IDI Jakarta Timur)
  3. dr. Bartholomeus Bayu Satrio (IDI Jakarta Barat)
  4. dr. Exsenveny Lalopua, M.Kes (IDI kota Bandung)
  5. dr. Hadio Ali K, Sp.S (IDI Jakarta Selatan)
  6. dr. Djoko Judodjoko, Sp.B (IDI Bogor)
  7. dr. Adi Mirsa Putra, Sp.THT-KL (IDI Bekasi)
  8. dr. Laurentius Panggabean, Sp.KJ (IDI Jakarta Timur)
  9. dr. Ucok Martin Sp.P (IDI Medan)
  10. dr. Efrizal Syamsudin, MM (IDI Prabumulih)
  11. dr. Ratih Purwarini, MSi (IDI Jakarta Timur)
  12. Laksma (Purn) dr. Jeanne PMR Winaktu, SpBS (IDI Jakarta Pusat)
  13. Prof. Dr. dr. Nasrin Kodim, MPH (Guru besar Epidemiologi FKM UI)
  14. Dr. Bernadette Sp THT meninggal di RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo (IDI Makassar)
  15. Dr. dr. Lukman Shebubakar SpOT (K) (IDI Jakarta Selatan)
  16. Dr. Ketty di RS Medistra (IDI Tangerang Selatan)
  17. Dr. Heru S. meninggal di RSPP (IDI Jakarta Selatan)
  18. Dr. Wahyu Hidayat, SpTHT (IDI Kab. Bekasi)
  19. Dr. Naeh L. Tobing, SpKJ (IDI Jakarta Selatan)
  20. Dr. Karnely Herlena (IDI Depok)
  21. Dr. Soekotjo Soerodiwirio SpRad (IDI Kota Bandung)
  22. Dr. Sudadi, MKK, SpOK (IDI Jakarta Pusat)
  23. Prof. Dr. H. Hasan Zain, Sp.P (IDI Banjarmasin)
  24. Dr. Mikhael Robert Marampe (IDI Kab. Bekasi)
  25. Dr. Berkatnu Indrawan Janguk (IDI Surabaya)
  26. Dr. Irsan Nofi Hardi Nara Lubis Sp.S (IDI Medan)
  27. Dr. Boedhi Harsono (IDI Surabaya)
  28. Dr. Soeharno (IDI Kediri)
  29. Dr. Amir Hakim Siregar SpOG (IDI Batam)
  30. Dr. Ignatius Tjahjadi SpPD (IDI Surabaya)
  31. Dr. Esis Prasasti Inda Chaula, SpRad (IDI Tegal)
  32. Dr. Hilmi Wahyudi (IDI Gresik)
  33. DR. dr. Heru Prasetya, SpB, SpU (IDI Banjarmasin)
  34. dr. Miftah Fawzy Sarengat (PPDS FK Unair, RS Soetomo, IDI Balikpapan)
  35. dr. Rusdi Yunus (IDI Medan)
  36. dr. H. Dibyo Hardianto (IDI Bangkalan)
  37. dr. Deny Dwi Yuniarto (IDI Sampang)
  38. dr. Gatot Prasmono (IDI Sidoarjo)
  39. dr. Sukarno (IDI Sidoarjo)
  40. dr. Arief Basuki SpAn (IDI Surabaya)
  41. dr. Herry Nawing SpA (IDI Makassar)
  42. dr. Theodorus Singara SpKJ (IDI Makassar)
  43. dr. Nyoman Sutedja, MPH (IDI Denpasar)
  44. dr. Putri Wulan Sukmawati (PPDS Anak FK Unair/RS Soetomo Surabaya)
  45. dr. Sang Aji Widi Aneswara (IDI Semarang)
  46. dr. Elianna Widiastuti (IDI Semarang)
  47. dr. Agus Pramono (IDI Sidorarjo)
  48. dr. Ane Roviana (IDI Jepara)
  49. dr. Sovian Endi (IDI Grobogan)
  50. dr. Pepriyanto Nugroho (IDI Blitar)
  51. dr. Ahmadi NH, Sp.KJ (IDI Semarang)
  52. dr. Zulkiflie Saleh (IDI Banjarmasin)
  53. dr. Abdul Choliq (IDI Probolinggo)
  54. Prof. dr. H. Mgs. Usman Said, SpOG (K) (IDI Palembang)
  55. dr. H. Khiarul Saleh, SpPD (IDI Palembang)
  56. dr. Anna Mari Ulina Bukit (IDI Medan)
  57. dr. Herwanto SpB (IDI Kisaran)
  58. dr. Maya Norismal Pasaribu (IDI Labuhan Batu Utara)
  59. Dr. Budi Luhur (IDI Gresik)
  60. Dr. Deni Chrismono Raharjo (IDI Lamongan)
  61. dr. Arif Agoestono Hadi (IDI Lamongan)
  62. dr. Djoko Wiyono (IDI Surabaya)
  63. Prof. Dr. dr. Andi Arifuddin Djuanna, SpOG (K) (IDI Makassar)
  64. dr. Aldreyn Asman Aboet, SpAN, KIC (IDI Medan)
  65. dr. M. Fahmi Arfa’i (IDI Semarang)
  66. dr. M. Ali Arifin (IDI Sidoarjo)
  67. dr. M. Hatta Lubis, SpPD (IDI Padang Sidempuan)
  68. dr. Elida Ilyas, SpKFR (K) (IDI Jakarta)
  69. dr. I Wayan Westa, Sp.KJ (K) (IDI Denpasar)
  70. dr. Sony Putrananda (IDI Blitar)
  71. dr. H. Muhammad Arifin Sinaga, MAP (IDI Langkat)
  72. dr. Andhika Kesuma Putra, Sp.P (K) (IDI Medan)
  73. dr. Edi Suwasono (IDI Kota Malang)
  74. dr. Ahmad Rasyidi Siregar, SpB (IDI Medan)
  75. dr. H.M Syamsu Rizal (IDI Natuna)
  76. dr. Dennis (IDI Medan)
  77. dr. Adnan Ibrahim, SpPD (IDI Makassar)
  78. dr. I Nyoman Sueta (IDI Denpasar)
  79. dr. Paulus Sp.PD (IDI Jakarta Pusat)
  80. dr. Sulis Bayu Sentono, dr., M.Kes., Sp.OT (K) (IDI Surabaya)
  81. Prof. Dr. dr. R. Mohammad Muljohadi Ali, Sp.FK (IDI Malang Raya)
  82. dr. Hery Prasetyo (IDI Blora)
  83. dr. Sriyono (IDI Balikpapan)
  84. dr. Sabar Tuah Barus SpA (IDI Medan)
  85. dr. John Edward Feridol Sipayung (IDI Siantar Simalungun)
  86. dr. Ach. Chusnul Chuluq Ar. MPH (IDI Malang Raya)
  87. dr. Fatoni (IDI Ogan Komering Ulu)
  88. dr. Asriningrum Sp.S (IDI Mataram)
  89. dr. R. Nurul Jaqin SpB (IDI Yogyakarta)
  90. dr. Donni (IDI Serdang)
  91. dr. Adi Rahmawan (IDI Depok)
  92. dr. Riyanto SpOG (IDI Tuban)
  93. dr. Muh. Rum Limpo SpB (IDI Selayar)
  94. dr. Titus Taba SpTHT-KL (IDI Sorong)
  95. dr. H. Edi Syahputra Nasution (IDI Samarinda)
  96. dr. I Made Widiartha Wisna (IDI Buleleng)
  97. dr. Nastiti Noenoeng Rahajoe, SpA (K) (IDI Jakarta Pusat)
  98. dr. Daud Ginting, SpPD (IDI Medan)
  99. dr. Aris Sugiharjo, SpPD (IDI Hulu Sungai Tengah)
  100. dr. Edwin Marpaung, SpOT (IDI Medan)
  101. dr. Elly Zaini (IDI Padangsidempuan)
  102. dr. Bawono Hasan SpOG (IDI Jakarta Selatan)
  103. dr. Imai Indra, SpAn (IDI Banda Aceh)
  104. dr. Ktut Yoga Wira Kusuma (IDI tangerang)
  105. dr. Endah Malahayati MARS (IDI Kota Bekasi)
  106. Prof. Dr. dr. Boediwarsono SpPD, K-HOM (IDI Surabaya)
  107. dr. Rusli Mulyono (IDI Jakarta Pusat)
  108. Dr. Machmud, Sp.BS (IDI Kediri)
  109. Ifan Eka Syahputra, SpA (IDI Medan)

Melihat dari sudah banyaknya daftar dokter yang gugur selama pandemi Covid-19, kematian dari para tenaga medis dan tenaga kesehatan hingga saat ini dinilai semakin mengkhawatirkan.

Oleh karena itu, Wakil Ketua Tim Mitigasi PB IDI Dr Ari Kusuma Januarto, SpOG (K) mengungkapkan bahwa harus adanya kerjasama yang baik secara menyeluruh antara pemerintah dan masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan, agar para tenaga medis yang sudah berjuang di garda terdepan ini bisa melanjutkan pekerjaan penting mereka tanpa harus mempertaruhkan nyawa mereka sendiri.

Tak hanya itu, kepatuhan terhadap protokol kesehatan juga diperlukan untuk menekan penularan virus Corona Covid-19 di Indonesia dan pandemi dapat berakhir.

Lindungi Diri Bersama Asuransi Kesehatan dari CekAja!

Selain mematuhi protokol kesehatan yang sudah ditetapkan, memberikan perlindungan ekstra juga tetap diperlukan lho, salah satunya adalah dengan memiliki asuransi kesehatan.

Sebab, di tengah pandemi seperti ini, kita tidak tahu kapan imunitas tubuh menurun dan mengharuskan kita untuk mendapatkan pengobatan dan tindakan medis di rumah sakit.

(Baca Juga: Daftar Calon Vaksin Covid-19)

Nah, dengan memiliki asuransi kesehatan, ini memungkinkan kamu untuk tetap mendapatkan fasilitas kesehatan yang memadai namun dengan biaya yang lebih hemat.

Jika belum memiliki asuransi kesehatan, yuk segera ajukan di CekAja.com! Dengan seluruh proses pengajuan yang dapat dilakukan secara online, kamu tak perlu repot lagi untuk meluangkan waktu untuk ke luar rumah.