Jangan Mudah Terbuai, ini Tips Menghindari Pinjaman Online Ilegal

Menghindari pinjaman online ilegal tidaklah sulit. Anda hanya perlu mengenali ciri perusahaan kredit online ilegal seperti tidak punya perusahaan resmi dan tidak memiliki aplikasi baik di IOS maupun Android. Jangan sampai Anda tergiur dengan pinjaman besar namun tak menyadari jika bunga yang ditetapkan lebih besar dari plafon pinjaman.

Jangan Mudah Terbuai, ini Tips Menghindari Pinjaman Online Ilegal

Beberapa tahun terakhir ini pinjaman online sedang hangat diperbincangkan. Pinjaman online dianggap sebagai jalan keluar kilat bagi mereka yang membutuhkan uang dalam waktu cepat.

Maklum, jangka pencairan pinjaman online dari saat pengajuan memang tidak lama, hanya perlu hitungan menit uang sudah ditangan.

Mengenai Pinjaman Online

Pinjaman online adalah kredit tanpa agunan yang diberikan oleh lembaga keuangan baik bank maupun non bank yang menggunakan media internet.

Proses pengajuan pinjaman online ini tidak memerlukan kontak fisik antara kreditur dan debitur. Sementara seluruh persyaratan dapat dikirim melalui jalur internet.

Namun ada perbedaan antara pinjaman online bank dan non-bank, yakni terletak pada persyaratannya.

Lembaga pinjaman online dari bank biasanya masih memberlakukan syarat kredit konvensional seperti KTP, NPWP, Slip gaji terakhir dan kartu kredit. Sementara pinjaman online dari lembaga non-bank hanya mensyaratkan KTP dan NPWP saja.

(Baca juga: 7 Asuransi yang Terdaftar OJK dengan Premi Terjangkau)

Penyedia kredit online tidak membatasi penggunaan pinjaman selama tidak menyalahi aturan hukum atau perbuatan ilegal.

Perbedaan paling kentara terlihat pada plafon pinjaman, berbeda dari bank yang umumnya dapat memberikan kredit dalam jumlah besar yakni mencapai ratusan juta dengan tenor hingga 5 tahun, lembaga pinjaman online non-bank rata-rata hanya dapat memberikan pinjaman dibawah Rp 10 Juta dengan tenor paling lama 1 tahun.

Jenis-jenis Pinjaman Online

Pinjaman online terbagi lagi kedalam dua jenis yakni, Peer to peer (P2P) Lending dan Micro Lending.

  • Peer to peer (P2P) Lending adalah perusahaan pinjaman online yang mempertemukan antara kreditur dan debitur, jadi sifat perusahaan hanya sebagai perantara saja yang mempertemukan investor (pendana) dengan peminjam (debitur). Akhir-akhir ini juga sudah marak berdiri perusahaan P2P lending berbasis syariah. Tidak ada penerapan bunga untuk debitur melainkan skema bagi hasil.
  • Micro Lending merupakan perusahaan pinjaman online dimana dana berasal dari perusahaan. Mereka tidak membuka kesempatan untuk masuknya investor sehingga total keuntungan hanya milik perusahaan.

Sayangnya tidak semua pinjaman online memberikan jaminan keamanan. Nyatanya, ada pinjaman ilegal yang tidak terdaftar pada Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Padahal OJK inilah yang mengatur bagaimana pola bisnis yang dijalankan lembaga pinjaman online agar tidak merugikan kedua belah pihak yakni kreditur dan debitur.

Pinjaman online ilegal punya model yang sama dengan pinjaman legal. Memiliki website, pekerja dan juga alamat kantor.

Namun para praktiknya, mereka sering ingkar dengan tiba-tiba menaikkan bunga pinjaman hingga tiga kali lipat. Padahal sejak awal tidak ada dalam perjanjian.

Akhirnya konsumen yang sudah terjebak terus dijerat hutang besar. Mereka yang tidak mampu bayar mendapat penagihan dengan kasar.

Bahkan tetangga dan kerabat pun turut jadi korban, para debt collector menghubungi para kerabat debitur agar menyampaikan pesan penagihan kepada peminjam.

Sebaiknya sebelum meminjam Anda pahami dulu resiko apa saja yang bisa menimpa ketika memilih pinjaman online ilegal:

Resiko Mengajukan Pinjaman Online Ilegal:

1. Bunga Tinggi dan Tiba-Tiba Naik

Fakta paling awal yang harus Anda ketahui sejak awal, bahwa bunga pinjaman online ilegal ini seringkali lebih tinggi dibanding yang lainnya.

Meskipun imbal baliknya adalah pencairan dalam waktu singkat dan persyaratan mudah, biasanya cukup KTP saja.

Sebelum mengajukan pinjaman coba dipikir lebih masak, apakah nantinya sanggup membayar bunga harian yang bisa mencapai lebih dari 0,5% perhari? Belum lagi biaya-biaya lain yang mungkin tidak disebutkan di awal perjanjian.

Pinjaman online ilegal juga kerap menaikkan bunga secara  tiba-tiba. Jika pinjaman legal sudah memberi tahu rincian pembayaran hutang sejak awal, pinjaman ilegal tidak seperti itu.

Kadang di tengah masa pembayaran mereka memberlakukan bunga seenaknya, bisa mencapai 1 persen per 12 jam atau setara 60 persen per bulan.

Skema ini akhirnya menimbulkan banyak masalah, dari percekcokan rumah tangga hingga kriminalitas.

2. Hutang Bertumpuk

Demi mengeruk keuntungan dari peminjam yang mengalami gagal bayar, biasanya pinjaman online ilegal akan menawarkan hutang baru. Namun bunga pinjaman lama tetap berjalan bahkan dengan denda keterlambatan semakin besar.

Alhasil debitur jadi punya double hutan dan double bunga yang tak kunjung selesai. Sekali terjerat pinjaman ilegal ini sulit untuk keluar.

Kecuali mereka memiliki dana cash yang mampu menutupi seluruh hutang beserta bunga pinjaman dan biaya administrasi.

3. Penagihan Kasar

Perusahaan pinjaman online legal, memiliki tim sendiri yang bertugas menagih hutang para debitur.

Namun biasanya penagihan hanya dilakukan via telepon. Sementara pinjaman ilegal seringnya menagih tanpa pemberitahuan dan langsung menuju rumah debitur.

Kadang penagihan juga dilakukan dengan kasar, meski tidak sampai terjadi penganiayaan. Sebenarnya bank juga menggunakan jasa debt collector untuk urusan penagihan.

Namun cara penagihan sudah dibatasi oleh aturan dari Bank Indonesia. Sebaliknya pinjaman ilegal atau rentenir ini menagih dengan cara sesukanya.

4. Biaya Administrasi Tinggi

Pinjaman online ilegal sering tidak memberitahukan debitur soal biaya administrasi, terutama untuk biaya penagihan. Padahal jumlah biaya penagihan ini cukup besar dibanding total plafon pinjaman.

Karena itu seringkali korban mengira ia hanya harus membayar bunga dan cicilan, namun  pada saat penagihan angkanya melonjak dengan dalih “adanya biaya administrasi”.

Sementara pinjaman legal sudah mencantumkan dengan jelas besarnya biaya administrasi ini, dan biasanya hanya dibayarkan pada saat awal saja. Yakni memotong langsung dari plafon pinjaman. Besarannya antara Rp 50 Ribu-Rp 100 Ribu.

5. Penyalahgunaan Data

Sama seperti pinjaman online legal pada umumnya, Anda akan dimintai sejumlah dokumen berisi data diri.

Anda harus paham ketika data diri ini berada ditangan orang lain, yang bertindak diluar kuasa hukum maka informasi mengenai Anda dapat digunakan untuk kepentingan apapun.

Terutama untuk tindak kejahatan maraknya adalah penipuan menggunakan nama orang lain. Tak mau kan berurusan dengan pihak kepolisian untuk perkara yang tidak pernah Anda lakukan?

Setelah mengetahui resiko pinjaman online ilegal, berikut akan kami sampaikan tips menghindari pinjaman online ilegal:

Tips Menghindari Pinjaman Online Ilegal

  • Sebelum berkata setuju pastikan perusahaan terdaftar OJK

Berbeda dengan pinjaman online legal yang menawarkan pinjaman online lewat website khusus. Kredit cepat ilegal seringnya menghubungi langsung korban untuk memberikan pinjaman, biasanya lewat fitur SMS.

Jangan mudah tergoda dengan iming-iming pinjaman cepat langsung cair tanpa jaminan, karena dibalik itu ada bunga tidak masuk akal yang menanti.

Kalaupun berminta, cobalah telepon mereka tanyakan nama perusahaannya dan cek di laman resmi OJK, lihat nama perusahaan terdaftar atau tidak. Jika tidak sebaiknya acuhkan saja tawaran dari mereka karena sudah jelas itu ilegal.

  • Katakan tidak untuk pinjaman online yang tidak memiliki aplikasi di App-Store atau Play-Store

Umumnya pinjaman online yang terdaftar pada OJK memiliki aplikasi yang bisa diunduh baik melalui App-Store maupun Play-Store. Hal ini mengindikasikan bahwa perusahaan ini sehat dan memiliki jaringan bisnis kuat.

Sementara pinjaman online ilegal seringnya hanya memiliki website saja itupun dengan tampilan tidak jelas. Hal paling mencolok yang membedakan keduanya adalah proses pengajuan pinjamannya.

Rata-rata pinjaman online yang memenuhi syarat OJK, proses pinjaman dilakukan lewat aplikasi tanpa melibatkan unsur manusia. Sementara pinjaman ilegal biasanya mengarahkan debitur untuk menghubungi nomor telepon yang tertera pada halaman website.

Yakni orang-orang yang akan berusaha membuat Anda berhutang. Mereka tidak punya aturan resmi tentang bagaimana proses pinjaman dilakukan, sementara pinjaman legal punya aturan jelas dan tegas soal tata cara peminjaman hingga pembayaran yang tertulis di halaman web.

  • Katakan tidak untuk pinjaman online yang menjanjikan plafon besar tanpa bunga

Tidak pernah ada lembaga keuangan resmi yang memberikan pinjaman dalam jumlah besar tanpa bunga. Mayoritas pinjaman online memberlakukan bunga pinjaman 0,5-0,8% per hari untuk kredit dibawah Rp 1 Juta.

Jika Anda yang menawarkan kredit hingga ratusan juta tanpa bunga katakan tidak, karena ini adalah salah satu ciri pinjaman online ilegal.

Biasanya bunga berjalan akan diberlakukan ketika Anda sudah menerima pinjaman. Mereka tidak secara gamblang menyatakan itu sebagai bunga melainkan sebagai biaya administrasi.

Secara tidak sadar Anda justru membayar bunga lebih besar dibanding plafon pinjaman. Jika terus memaksa memberikan kredit Anda bisa mengancam untuk melaporkan tindakan tersebut kepada pihak kepolisian.

  • Katakan tidak untuk penawaran tanpa perusahaan

Salah satu ciri sebuah perusahaan pinjaman online ilegal adalah mereka tidak punya perusahaan maupun alamat pasti. Seringkali kejahatan memang dilakukan seorang perorangan atau dalam kelompok saja.

Karena itu sebelum meminjam pastikan ada perusahaan terdaftar, memiliki kantor dan nomor telepon yang jelas.

Jangan ragu untuk mengecek kebenaran alamat yang diinformasikan. Kemudian untuk nomor telepon jangan langsung percaya, karena banyak orang memalsukan nomor telepon seolah-olah sebuah telepon kantor nyatanya justru telepon rumah biasa.

Jika saat ditanya mereka tak bisa menjelaskan perusahaan apa, bergerak dibidang apa dan lokasi dimana tolak secara tegas bahwa Anda tidak ingin meminjam dari perusahaan tak bernama. Masih memaksa? Gunakan sedikit ancaman, biasanya mereka akan jera.

  • Tingkatkan waspada saat tawaran datang diluar jam kerja

Sangat tidak mungkin pinjaman online legal menawarkan pinjaman diluar jam kerja atau bahkan saat akhir pekan. Pasalnya, lembaga keuangan online rata-rata adalah perusahaan terdaftar yang memiliki aturan jelas mengenai kerja para karyawan sesuai dengan Undang-Undang yang berlaku.

Memang ada yang memberikan pelayanan 24 jam, namun biasanya untuk customer service, tugasnya adalah menanggulangi keluhan pelanggan bukan menawarkan produk pinjaman.

Jika ada tawaran datang saat petang atau bahkan ketika jam makan malam Anda harus tegas menolak karena bisa jadi ini mereka adalah pinjaman online ilegal.

Itulah beberapa tips menghindari pinjaman online ilegal yang kini mulai marak terjadi. Perlu diingat bahwa hutang bukanlah tabungan.

Hutang harus dibayar di kemudian hari. Perencanaan keuangan yang matang mesti dilakukan sebelum mengajukan pinjaman. Jangan sampai hidup Anda terus gali lubang tutup lubang.